KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas segalalimpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah inidengan topik “Individu Dan
Keluarga”.
Shalawat serta salam kita senantiasa panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW besertakeluarga dan sahabat.Dalam makalah ini,
penyusun mencoba memaparkan tentang Individu Dan Keluarga.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan
baik dari segi tulisan maupun materi.Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun senantiasa penyusun terima dengan senang hati. Semoga tulisan dari
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada Pembaca.
Dan Pendengar.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih
kepada segenap rekan dan pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita
semua. Amien...
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan
orang lain. Manusia juga bagian dari individu, keluarga dan masyarakat.
Sehingga keberadaannya berpengaruh bagi lingkungannya. Manusia dalam pribadinya
sebagai makhluk individu mempunyai jiwa dan integritas moral yang tinggi, ia
juga bagian dari keluarga yang dengannya akan membangun masyarakat yang
bermartabat.
Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga
yang baik, yang nantinya akan menjadi masyarakat yang baik. Semua itu adalah
suatu proses yang harus dilalui oleh setiap manusia. Manusia juga dituntut
untuk berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Manusia tidak akan bisa hidup
menyendiri tanpa adanya interaksi sosial.
Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu, keluarga,
masyarakat yang ketiga-tiganya berkaitan erat, serta interaksi sosial yang
manusia dalam posisinya sebagai individu, keluarga dan masyarakat.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan individu, keluarga dan masyarakat?
2.
Apa
saja yang mempengaruhi dari ketiganya?
3.
Bagaimana
interaksi dari ketiganya?
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Individu
a.
Indivdu
Individu
berasal dari bahasa Latin, “indivuduum” yang artinya tak terbagi, dan merupakan
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan.
Individu terdiri atas dua dimensi, yaitu fisik dan psikis. Sikap perbuutan, emosi dan sebagainya merupakan refleksi gabungan dari kedua dimensi ini. Tiap dimensi pada dasarnya mempunyai potensi lahiriah dan potensi batiniah. Potensi lahiriah yang mengacu pada potensi fisik dapat berupa gerakan anggota tubuh/badan, panca indera, dan lain-lain. Sedangkan potensi batiniah mengacu potensi psikis dapat berupa inteligensi, emosi, dan lain-lain.
Individu terdiri atas dua dimensi, yaitu fisik dan psikis. Sikap perbuutan, emosi dan sebagainya merupakan refleksi gabungan dari kedua dimensi ini. Tiap dimensi pada dasarnya mempunyai potensi lahiriah dan potensi batiniah. Potensi lahiriah yang mengacu pada potensi fisik dapat berupa gerakan anggota tubuh/badan, panca indera, dan lain-lain. Sedangkan potensi batiniah mengacu potensi psikis dapat berupa inteligensi, emosi, dan lain-lain.
Untuk
mengenal individu lebih jelas,jangan hanya melalui pendekatan terhadap naluri,
tetapi juga harus melalui jalan yang lain, penerusan atau pelacakan individu
dari pendekatan segi naluriah saja, boleh jadi menyebabkan seseorang
terperangkap dalam kesalahan yang tidak kecil. Untuk itu, perlu diadakan
pendekatan, paling tidak, dari segi fisik dan psikis.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu
Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu
Faktor
lingkungan yang sangat mendukung dan menolong kehidupan jasmani dan rohani,
menyebabkan individu dapat berkembang. Banyak ahli yang mengatakan bahwa
individu tidak mempunyai arti apa-apa tanpa adanya lingkungan yang
mempengaruhinya.
Keluarga,
sebagai lingkungan sosial pertama yang secara aktif mempengaruhi individu,
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan individu. Bagi individu
yang belum dapat berdiri sendiri. Ketergantungannya banyak bertumpu pada kelompok
ini.
Pengertian Keluarga.
Pengertian Keluarga.
b.
Keluarga
Kelompok
individu yang utama bahkan yang pertama adalah keluarga. Keluarga dapat
dibentuk melalui persekutuan-persekutuan individu karena adanya hubungan darah
perkawinan ataupun adopsi. Kekerabatan seseorang dengan orang lain karena
adanya keterkaitan dengan garis keturunan dari pihak ayah disebut dengan
patrinial. Sedangkan apabila kekerabatan itu mempunyai keterkaitan dengan garis
keturunan dari pihak ibu disebut dengan matrinial.
Kekerabatan
yang dibentuk secara patrinial maupun Matrinial disebut klen kecil. Sedangkan
keluarga besar adalah kelompok kekerabatan yang merupakan keturunan dari suatu
nenek moyang. Klen ini sifatnya lebih besar dan lebih luas dari pada keluarga.
dilihat dari segi tanggung jawab dan kewajiban. Kekerabatan keluarga disini
termasuk dalam persekutuan gemein schaff, yaitu perikatan manusia dengan
perasaan kesetiakawanan dan kesadaran kolektif yang besar. Lawannya adalah
persekutuan gessel schaff, yaitu perikatan yang jauh pertaliannya.
c.
Pengaruh Keluarga Terhadap Anggota-Anggotanya
Keluarga
sebagai persekutuan dan tempat individu bernaung dalam menjunjung tinggi
prinsip kesatuan dan keutuhan untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama.
Menurut
abu ahmadi 1982 ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap keluarga,
yaitu:
a)
Status
sosial ekonomi keluarga
b)
Faktor
keutuhan keluarga
c)
Sikap
dan kebiasaan orang tua
d.
Fungsi Keluarga
Fungsi
keluarga secara umum menurut M. unandar soelaeman adalah: Pengatur seksual,
Reproduksi, Sosialisasi, Pemeliharaan, Penempatan anak didalam masyarakat,
Pemuas kebutuhan perorangan, Kontrol sosial.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Individu
adalah satu kesatuan tidak terbatas yaitu sebagai manusia perorangan. Faktor
yang berpengaruh terhadap keluarga :
·
Status
sosial ekonomi keluarga
·
Faktor
keutuhan keluarga
·
Sikap
dan kebiasaan orang tua.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Mawardi, nur hidayat. 2000. “IAD- ISD-IBD”. Bandung: CV Pustaka
Setia
Ø Widjaja A.W . 1997. Manusia Indonesia : Individu keluarga dan Masyarakat.
Jakarta .Erlangga
Ø Prof Dr P J Bouman . Sosiologi Suatu Pengantar , Pustaka Sardjana,
Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar